Mata Kuliah Maharah Lughawiyyah Bekali Mahasiswa UM Dengan Kompetensi Berbahasa Arab Yang Relevan Untuk Penelitian, Pengajaran, dan Komunikasi Internasional
Malang, Universitas Negeri Malang, Dalam upaya mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing global, mahasiswa S2 Magister Keguruan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang (UM) terus mengasah keterampilan bahasa Arab mereka melalui perkuliahan Maharah Lughawiyyah. Mata kuliah ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen UM sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) untuk menghadirkan pembelajaran berbasis Excellence in Learning Innovation.
Melalui perkuliahan Maharah Lughawiyyah, mahasiswa dilatih menguasai empat keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, dan menulis) dengan pendekatan yang aplikatif dan interaktif. Kelas ini berlangsung setiap hari Selasa di Gedung Pascasarjana UM, yang dilengkapi fasilitas mutakhir untuk mendukung pembelajaran.
Dr. Laily Maziyah, dosen pengampu mata kuliah ini, menjelaskan bahwa pendekatan inovatif menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. “Kami memadukan teori dengan praktik langsung, seperti diskusi, simulasi percakapan, dan analisis teks. Mahasiswa diajak untuk aktif dan kreatif dalam mengeksplorasi bahasa Arab,” tuturnya. Salah satu sesi favorit mahasiswa adalah Review Berita Terkini, di mana mereka diminta menganalisis berita aktual dalam bahasa Arab. Erta Mahyudin, salah satu mahasiswa S2 KBA UM menyatakan “Aktivitas review berita ini tidak hanya melatih pemahaman konteks, tetapi juga kemampuan berbicara kami secara spontan”.
Selain itu, mahasiswa juga kerap terlibat dalam storytelling dan debat yang memacu keterampilan berpikir kritis mereka. Hal ini dituturkan oleh Meilina Husna Adibah, Anna Saraswati dan Isro’atul Choliliyah, selaku mahasiswa S2 Keguruan Bahasa Arab saat kami temui di Universitas Negeri Malang pada tanggal 12/11/24.
Untuk memberikan wawasan yang lebih luas, UM menghadirkan narasumber tamu Prof. Nurul Murtadho untuk berbagi pengalaman tentang pentingnya penguasaan bahasa Arab dalam mendukung karier profesional di tingkat internasional. “Penguasaan bahasa Arab tidak hanya penting untuk dunia akademik, tetapi juga membuka peluang besar di bidang ekonomi, diplomasi, dan budaya,” ujar Prof. Nurul.
Fasilitas unggulan Universitas Negeri Malang, seperti laboratorium bahasa dan Self Access Center (SAC), menyediakan sumber belajar yang lengkap sehingga mendukung keberhasilan pembelajaran ini baik untuk pembelajaran mandiri maupun kelompok. Selain itu, proses evaluasi berkelanjutan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mempresentasikan ide-ide kreatif mereka, menerima umpan balik langsung dari dosen, dan mengidentifikasi area perbaikan.
Pendekatan tersebut tidak hanya membantu meningkatkan hasil belajar, tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan secara berkelanjutan. Dr. Laily menambahkan bahwa tujuan utama perkuliahan mata kuliah Maharah Lughawiyyah adalah membekali mahasiswa dengan kompetensi berbahasa Arab yang relevan untuk penelitian, pengajaran, dan komunikasi internasional. “Kami berharap mahasiswa tidak hanya menguasai bahasa Arab, tetapi juga memiliki kepercayaan diri untuk bersaing di tingkat global,” imbuhnya.
Kehadiran perkuliahan inovatif seperti Maharah Lughawiyyah menunjukkan komitmen UM dalam menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Sebagai kampus dengan slogan Excellence in Learning Innovation, UM terus mendorong mahasiswa untuk unggul di berbagai bidang, termasuk bahasa Arab. Tak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk bersaing di tingkat nasional, UM juga berencana membuka Program Doktor (S3) Pendidikan Bahasa Arab, memberikan peluang lebih luas bagi para akademisi dan praktisi untuk mendalami bidang ini secara mendalam.
Dengan pendekatan inovatif, fasilitas yang unggul, dan komitmen terhadap kualitas, Magister Keguruan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang membuktikan perannya sebagai pusat unggulan pendidikan yang melahirkan lulusan berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi. Program Magister Keguruan Bahasa Arab UM adalah langkah nyata dalam membangun generasi unggul yang siap menjawab tantangan masa depan.
(Reporter Liputan: Anna, Erta, Elin dan Iis )